Melestarikan Tradisi Lewat Kesenian Kuda Kepang

Melestarikan Tradisi Lewat Kesenian Kuda Kepang

Pada hari Rabu, 29 Januari 2025, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Peradaban kelompok 04 berkesempatan menyaksikan pertunjukan kesenian Kuda Kepang *Wahyu Aji Cipto Sari* di Dusun Curug, RT 01/RW 03, Desa Jambusari, Kecamatan Jeruklegi, Kabupaten Cilacap. Acara ini dipimpin oleh Bapak Rakum dan dibantu oleh Bapak Karsan. Kesenian ini mendapat sambutan hangat dari masyarakat setempat yang antusias mengikuti jalannya pertunjukan.  

Kuda Kepang, atau yang juga dikenal sebagai Jaran Kepang, merupakan salah satu kesenian tradisional yang telah lama berkembang di Nusantara. Kesenian ini tidak sekadar menjadi hiburan, tetapi juga bagian dari warisan budaya yang sarat makna. Dalam setiap gerakan penarinya, tersirat filosofi kegigihan dan keberanian. Sayangnya, di tengah derasnya arus modernisasi, seni tradisional seperti ini sering kali mulai terpinggirkan.  

Antusiasme masyarakat Dusun Curug dalam menyaksikan Kuda Kepang menjadi bukti bahwa warisan budaya masih memiliki tempat di hati rakyat. Keberadaan kelompok kesenian seperti *Wahyu Aji Cipto Sari* merupakan contoh nyata bagaimana masyarakat lokal tetap berupaya menjaga tradisi agar tidak punah. Ini adalah bentuk perlawanan terhadap dominasi budaya luar yang semakin mengikis identitas lokal.  

Namun, menjaga kelestarian budaya tidak bisa hanya bergantung pada masyarakat desa dan kelompok seni. Dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah dan generasi muda, sangat dibutuhkan. Mahasiswa KKN yang turut hadir dalam acara ini bisa menjadi jembatan untuk memperkenalkan kembali kesenian tradisional kepada generasi muda melalui media sosial atau program edukasi budaya di sekolah.  

Harapannya, pertunjukan seperti ini tidak hanya menjadi hiburan semata, tetapi juga menjadi pengingat bahwa Indonesia memiliki kekayaan budaya yang luar biasa. Melestarikan Kuda Kepang bukan hanya soal menjaga tradisi, tetapi juga tentang mempertahankan jati diri bangsa.