Bersama Warga Jambusari, Mahasiswa KKN Universitas Peradaban Lawan DBD dengan 3M
Bersama Warga Jambusari, Mahasiswa KKN Universitas Peradaban Lawan DBD dengan 3M
Demam Berdarah Dengue (DBD) masih menjadi ancaman kesehatan di berbagai daerah, termasuk di Desa Jambusari. Penyakit yang disebabkan oleh virus dengue ini ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan dapat berakibat fatal jika tidak ditangani dengan cepat. Oleh karena itu, upaya pencegahan menjadi langkah yang sangat penting untuk menekan angka kasus DBD.
Sebagai bentuk kepedulian terhadap kesehatan masyarakat, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Peradaban kelompok 04 mengadakan penyuluhan mengenai pencegahan DBD di Desa Jambusari pada Minggu, 2 Februari 2025. Kegiatan ini menyasar ibu-ibu PKK RW 3 sebagai peserta utama, mengingat peran mereka yang strategis dalam mengedukasi keluarga dan lingkungan sekitar.
Senam Bersama sebagai Pembuka Kegiatan
Sebelum penyuluhan dimulai, kegiatan diawali dengan senam pagi yang diikuti oleh warga dan mahasiswa KKN. Senam ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan kesehatan dan kebugaran, tetapi juga menjadi pembuka bagi rutinitas bulanan yang akan terus dilaksanakan di desa. Antusiasme warga sangat tinggi dalam mengikuti kegiatan ini, terutama karena senam pagi menjadi ajang interaksi sosial yang menyenangkan.
Setelah senam pagi selesai, kegiatan dilanjutkan dengan penyuluhan DBD yang dihadiri oleh warga sekitar, termasuk Kepala Dusun (Kadus) Ibu Eni dan Ketua PKK. Penyuluhan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman mendalam mengenai bahaya DBD serta langkah-langkah pencegahannya.
Pentingnya 3M dalam Pencegahan DBD
Dalam penyuluhan ini, mahasiswa KKN menekankan pentingnya menerapkan metode 3M sebagai langkah utama dalam mencegah penyebaran DBD, yaitu:
1. Menguras tempat penampungan air seperti bak mandi, ember, dan tempat minum burung untuk menghilangkan jentik nyamuk.
2. Menutup tempat-tempat yang berpotensi menjadi sarang nyamuk, seperti drum dan toren air.
3. Mendaur ulang barang bekas yang dapat menampung air hujan dan menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk.
warga. Obat ini berguna untuk membunuh jentik nyamuk di tempat-tempat penyimpanan air, sehingga dapat meminimalisir penyebaran DBD di lingkungan sekitar.
Antusiasme Warga dan Harapan ke Depan
Kegiatan penyuluhan ini mendapat respons yang sangat positif dari warga Jambusari. Mereka menyadari bahwa pencegahan DBD bukan hanya tanggung jawab individu, tetapi juga harus menjadi gerakan bersama. Keberhasilan program ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan dan mencegah wabah DBD di kemudian hari.
Selain itu, inisiatif mahasiswa KKN dalam mengawali program senam pagi sebagai kegiatan rutin bulanan juga mendapat apresiasi. Hal ini menunjukkan bahwa kegiatan KKN tidak hanya berfokus pada edukasi, tetapi juga membangun pola hidup sehat yang berkelanjutan di masyarakat.
Melalui kegiatan ini, dapat disimpulkan bahwa kesadaran dan partisipasi aktif masyarakat adalah kunci utama dalam memerangi DBD. Dengan menerapkan pola hidup sehat, menjaga kebersihan lingkungan, dan melakukan 3M secara rutin, kita semua dapat berkontribusi dalam menciptakan lingkungan yang bebas dari ancaman DBD. Bersama warga Bersama Warga Jambusari, Mahasiswa KKN Universitas Peradaban Lawan DBD.